Jumat, 20 Maret 2015

JENIS JENIS ITIK PETELUR DAN PEDAGING

 

JENIS JENIS 

ITIK PETELUR DAN PEDAGING

 


1. JENIS - JENIS ITIK PETELUR

Itik Tegal

Yang pertama adalah itik tegal, ciri - ciri umum itik jenis ini adalah bentuk badan yang mirip botol, langsing, postur tubuhnya tegak, tinggi badannya dapat mencapai 50cm. Lehernya cenderung membulat namun panjang, proporsi kepala jauh lebih kecil daripada badan dan letak mata mengarah sedikit ke atas bagian kepala. Ciri khususnya adalah corak warna nya kecoklatan, isitilahnya adalah jarakan, totol totol hitam dan putih bercampur coklat biasa disebut branjangan. Selain warna coklat ada pula yang berwarna putih, kuning - kuningan dan abu - abu.

 

Itik tegal yang berbulu totol branjangan biasanya dapat memproduksi telur sebanyak 250 butir tiap tahunnya. Sedangkan itik tegal berbulu coklat jarakan mampu menghasilkan 200 butir telur setiap tahunnya. Untuk jenis jenis itik diluar warna branjangan dan jarakan, biasanya itik berbulu putih, dapat menghasilkan telur tidak sebanyak kedua jenis diatas.  Maksimal untuk itik tegal putih dapat memproduksi 150 butir telur per-tahun

Itik tegal dapat mulai memproduksi telur jika sudah memasuki usia 22 sampai 24 minggu. Namun usia tersebut bukanlah usia produktif. Biasanya umur produktif yang baik untuk jenis bebek tegal ini adalah 1-2 tahun, yang mana usia produktif dapat berulang sebanyak 3x dalam setahun. Satu lagi, itik tegal tidak mengerami telur.

 

Itik Mojosari

Jenis yang kedua adalah Itik Mojosari. Itik jenis ini merupakan itik lokal unggul yang mulai diternak di daerah Modupuro, Mojosari, Daerah Mojokerto Jawa Timur, oleh karena itu terkenal pula disebut itik mojokerto. Kenapa itik Mojosari ini cepat sekali populer dan menjadi komoditas utama para peternak bebek? Karena itik ini memiliki rasa yang enak. Lebih empuk karena struktur tubuh yang lebih kecil dari bebek kebanyakan. Namun itik mojokerto ini mempunyai andalan lainnya, yaitu telur yang lebih besar dari itik lainnya dan warnanya lebih hijau. Bentuk umum badan itik mojosari hampir sama dengan itik tegal, namun badan lebih kecil dengan warna bulu yang cenderung kemerahan dengan campuran warna coklat, hitam, dan putih.

 

Itik mojosari merupakan itik hibrida yang unggul. Itik ini dapat memproduksi setidaknya 200 butir telur tiap tahunnya jika kita ternak di areal sawah yang subur dan sekedar tercukupi kebutuhan pakannya. Namun jika kira optimalkan dengan media kandang tanpa air dan diperhatikan lebih intensif, maka itik ini dapat menghasilkan 265 butir telor per ekor tiaptahunnya.  Itik mojosari dapat mulai bertelur jika sudah memasuki usia 6 hingga 7 bulan. Namun masa produktif masih belum stabil. Jika sudah melebihi usia 7 bulan(masuk masa produktif stabil), maka wajib kita perhatikan pemeliharaan dan kesehatan itik, karena pada usia ini produksi telur dapat mencapai 80% keseluruhan.

 

Itik Bali (Anas SP)

 Umum itik bali juga hampir sama dengan itik jawa/ itik tegal, namun badannya terlihat lebih lebar/berisi dibandingkan itik jawa, lehernya juga lebih pendek. Hal lain dari itik bali yang membedakan dari itik jawa adalah warna bulu yang lebih terang. Warna bulu juga mempengaruhi jumlah produksi telur itik bali, sama seperti itik tegal.

Itik Bali dengan warna bulu sumi adalah yang paling banyak produksi telurnya, yaitu mencapai 153 butir telur per tahun. Itik Bali dengan bulu sumbian dapat memproduksi sekitar 145 butir telur tiap tahunnya. Yang terakhir adalah Itik bali berbulu sikep hanya mampu menghasilkan 100 butir telur per tahun. Jenis Itik bali yang lain adalah berbulu putih bersih dengan jambul di kepala, namun jenis berjambul ini lebih banyak dijadikan sebagai sesaji atau itik hias daripada dijadikan itik petelur karena keindahan bentuk dan warnanya. Itik bali memiliki ukuran telur yang lebih kecil daripada itik lainnya. Dengan berat kurang dari 60gr per butir.

 

Itik Alabio (Anas platurynchos)

Itik alabio adalah salah satu itik yang paling terkenal di Indonesia dan banyak pula dijual di pasaran. Itik ini merupakan jenis itik asli dari Kalimantan. Lahir dari persilangan itik/bebek peking dengan itik lokal kalimantan. Orang yang pertama kali menamai itik alabio adalah Drh. Saleh Puspo. Pada tahun 1950 Alabio adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Hulu daerah Kalimantan Selatan

Itik alabio mempunyai ciri umum yaitu badan membentuk segitiga dan membentuk sudut 60 derajat dari tanah. Bentuk kepala lebih mengecil dengan paruh berwarna kuning. Warna umum bulu itik alabio betina adalah kuning bercampur dengan warna abu-abu.
Itik alabio selain menjadi itik pedaging juga merupakan itik yang sangat produktif sebagai itik petelur. Itik ini dapat menghasilkan kurang lebih 130 butir telur jika hanya di gembala biasa di sawah atau ladang yang banyak terdapat sumber makanan. Namun jika dikandangkan maka produksi telur itik alabio dapat meningkat tajam sebanyak 200 sampai 250 butir telur tiap tahun. Namun untuk besarnya telur itik alabio cenderung lebih kecil dari itik lainnya. Hampir sama dengan itik bali.

 

Itik Rambon

Itik Cirebon/Karawang tergolong jenis bebek/itik baru. Seekor itik cirebon dapat disebut sebagai itik Rambon jika berasal dari anakan hasil silangan itik lokal asli Karawang dan Cirebon dengan itik Alabio dari Kalimantan. Hasil persilangan kedua itik tersebut membuat varian baru itik pedaging yang lebih enak dengan produksi telur yang meningkat.

 

Ciri khusus itik Rambon adalah warna bulu coklat mengkilat yang kecil, kaki dan paruhnya berwarna sedikit kehitaman. Badannya tinggi ramping seperti botol dengan leher agak panjang. Itik rambon tergolong sebagai itik yang cepat kawin karena masa birahinya yang sangat sering. Produksi telur tidak kurang dari 70%, bahkan kebanyakan dapat mencapai 80% dengan warna telur hijau setengah biru

 

Itik Kaki Chambell

 

            Itik ini merupakan hasil silangan itik Jawa dengan itik Roven dari Perancis. Nama itik ini diambil dari warna bulunya ( warna khaki ) dan nama penemu itik ini yaitu Mrs. Adale Campbell. Kemampuan bertelur itik ini mencapai 330 butir/ekor/tahun dan memiliki daya tahan hidup yang kuat.

 

Ciri-ciri:

 

1.)  Warna bulu adalah khaki, seperti warna pakaian tentara Inggris atau hansip. Pada bulunya dapat dilihat adanya lacing feathers yang hitam.

 

2.)  Badan/punggung agak lebar, tetapi tak begitu panjang.

 

3.)  Kepala agak tegak dan panjang.

 

4.)  Paruh panjang dan agak melebar hampir lurus dari atas ke bawah.

 

5.)  Warnanya hijau pekat, sedang bagian bawah berwarna hitam.

 

6.)  Mata berwarna cokelat tua, waspada, dan terletak dibagian atas dari kepala.

 

7.)  Leher sedikit panjang dan hampir tegak.

 

8.)  Sayap terletak tinggi dan rapat di tubuh.

 

9.)  Kaki sedikit panjang, terletak agak di belakang tubuh dan terpisah dengan baik.2

 

   
 Itik CV 2000-INA

 

Itik yang berasal dari Cherry Valley Farm Inggris ini mulai diadaptasikan dengan iklim di Indonesia pada bulan November 1993 oleh sebuah usaha peternakan di Bogor. Baru awal 1995, bibit komersialnya dilepas dipasaran dengan nama CV 2000 – INA.

 

Itik MA

Potensi itik di Indonesi cukup besar, terbukti dari terdapatnya berbagai jenis itik lokal yang sangat bervariasi, baik karena pengaruh kemampuan genetik maupun karena pengaruh lingkungan. Untuk meningkatkan produktivitas itik lokal sekaligus menghasilkan bibit itik yang mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan telah diadakan serangkaian penelitian di Balai Penelitian Ternak. Penelitian diarahkan pada evaluasi kemampuan produksi berbagai jenis itik lokal dan akhirnya diperoleh galur itik hasil persilangan dari Itik Mojosari dan Itik Alabio yang oleh peternak itik disebut Itik Ratu untuk jenis petelur unggul dan Itik Raja sebagai itik pedaging. Itik MA ini diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan berpotensi sebagai bibit niaga penghasil telur dangan sistem terkurung.

2. JENIS-JENIS ITIK  PEDAGING

Itik lokal jantan

Saat ini, daging itik lokal banyak digemari oleh konsumen karena rasanya yang gurih berbeda dengan unggas pedaging lainnya. Dari pengalaman dan informasi dari peternak dan pembibitan ternyata permintaan anak itik jantan dan itik lokal sangat tinggi. Kekurangan itik lokal jantan adalah pertumbuhan badan maupun bulunya lambat serta kurang efisien dalam penggunaan pakan.

Entok

Dari segi pertumbuhan dan besarnya badan, sebenarnya entok lebih banyak menghasilkan daging dibandingkan dengan itik lokal. Bobot badan entok jantan dapat mencapati 1.5- 2 kali bobot entok betina. Laju perkembangan entok agak lambat karena telur yang dihasilkan sedikit serta proses penetasan yang lebih lama dibanding dengan itik (35 hari).

 

Mandalung dan Tiktok

Mandalung adalah hasil persilangan itik dan entok dan pada umumnya untuk menghasilkan mandalung dilakukan secara alami, yaitu dengan menggunakan itik sebagai pejantan dan entok betina. Hal ini dilakukan karena perbedaan berat antara entok dan itik. Tapi dari segi produksi, cara ini kurang efisien karena telur yang dihasilkan entok betina jumlahnya tidak sebanyak itik.

 

Selanjutnya setelah entok betelur antara 15 – 20 butir, entok harus mengerami telur tetas selama 35 hari dan baru mulai betelur lagi setelah 2 bulan kemudian. Untuk menghasilkan mandalung dalam jumlah yang besar,  perkawinan silang alami dilakukan dengan menggunakan entok sebagai penjantan dan itik betina. Tetapi perbedaan bentuk badan merupakan permasalah yang timbul sehingga proses perkawinan silang secara alami sulit untuk dilakukan. Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, dapat ditempuh dengan  melakukan proses perkawinan silang melalui cara kawin suntik atau inseminasi buatan (IB).

Itik Raja

Itik raja merupakan itik hibrida jantan hasil perkawinan silang antara itik mojosari dan itik alabio yang dikembangkan oleh Balitnak Ciawi Bogor dengan BPTU Kambing Domba dan Itik Pelaihari, Kalimantan Selatan. Itik ini memiliki keunggulan pertumbuhan yang lebih cepat dibanding dengan itik lokal serta memiliki daging yang lebih tebal. Di samping itu, itik raja tahan terhadap penyakit dan tahan stres serta mudah beradaptasi dengan lingkungan.

Dengan menerapkan sistem pemeliharaan secara intensif, dalam waktu 6 minggu, bobot  badan itik raja dapat mencapai berat antara 1,2 – 1,4 kg dengan persentase karkas 60 – 65 %. Dengan melihat keunggulan itik raja maka sudah selayaknya itik raja ini menjadi pilihan bagi peternak yang akan menekuni usaha ternak itik lebih khususnya usaha itik pedaging.

 

Itik PMp

Bibit Itik Pedaging Unggulan Lokal Itik PMp merupakan bibit itik tipe pedaging baru yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Ternak di Ciawi-Bogor.  Bibit itik ini secara genetis mengandung kombinasi darah itik Peking dan itik Mojosari putih, dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dari tingkat bawah sampai atas dan dapat diproduksi lokal.

Itik ini dapat digunakan untuk menghasilkan karkas ukuran sedang ataupun besar, sesuai permintaan konsumen, dengan kualitas daging itik yang tinggi. Adanya bibit itik yang baru ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan itik tipe petelur dalam penyediaan daging itik yang dapat berakibat pada terjadinya pengurasan sumberdaya genetik itik petelur. Selain itu, dalam upaya memenuhi kebutuhan daging itik, adanya itik PMp ini juga merupakan substitusi daging itik impor.

Karakteristik produksi ITIK PMp :
– Warna bulu putih, sehingga warna kulit karkas juga bersih dan cerah
– Bobot badan 2-2,5 kg pada umur 10 minggu

 

Jika dikawinkan dengan entog jantan dapat digunakan untuk menghasilkan itik serati dengan :
– Bobot  badan 3 kg atau lebih pada umur 10 minggu
– Umur pertama bertelur 5,5 – 6 bulan
– Rataan produksi telur 6 bulan 73 – 78 %

Itik Serati

Itik Serati adalah hasil perkawinan silang antara Entog Jantan (bebek manila atau itik muscovy) dengan itik betina lokal yang menghasilkan itik pedaging yang berkualitas tinggi. Itik Serati merupakan jenis itik penghasil daging ini, telah diproduksi secara komersial di beberapa negara Asia seperti di Taiwan dan lain sebagainya. Akan tetapi di Indonesia, Itik tersebut belum dikembangkan secara komersial.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2 komentar:

  1. Makasih infonya pak/ibu. artikelnya sangat bermanfaat dan mudah dipahami, saya sangat senang pembahasan tentang Jenis-jenis Bebek sudah sangat komplit.

    BalasHapus